Beberapa bulan yang lalu, seorang klien perempuan, datang ke Klinik Hipnoterapi di Pekanbaru mengeluhkan gangguan rasa nyeri/sakit (vaginismus) setiap kali berhubungan seksual dengan suami, beliau sudah menikah selama 10 tahun dan selama itu harus menahan rasa sakit yang sangat menyiksa bahkan sebelum terjadi penetrasi. karena beliau mengatakan sudah konsultasi dan cek ke dokter serta tidak ditemukan kelainan pada organ reproduksi, pasti ada 'sesuatu' yang lain pikir saya.
Sahabat tentu sudah memahami, bahwa terjadinya
rasa sakit pada vagina saat terjadi penetrasi sering disebabkan respon fisik yang sangat kuat, berupa
kejang atau ketegangan di sekitar otot-otot vagina, dan ketegangan ini
selalunya disebabkan oleh perasaan takut.
Benar saja, melalui proses
hipnoanalisis ditemukan bahwa klien pernah mendapatkan informasi yang kurang
memberdayakan tentang seksual. sewaktu berumur 6 tahun, klien selalu diberitahu
oleh pengasuhnya bahwa hubungan seksual itu menyakitkan, kotor dan berdosa.
serta juga pernah menonton video tentang sadomasokis atau hubungan seksual
dengan cara menyakiti. sejak itu dalam pikiran yang masih belia, klien
memahami dan meyakini bahwa hubungan seks itu menyakitkan, kotor dan dosa.
Tentu sahabat setuju, bahwa saat masih kecil
pikiran sadar dan filter mental belum begitu dominan, sehingga informasi apapun
terutama dari orang yang lebih dewasa dengan mudah diserap dan disimpan dalam
gudang memori di pikiran bawah sadar, sehingga informasi apapun baik atau
buruk, salah atau benar bila sudah masuk ke pikiran bawah sadar akan diterima
dan diyakini sebagai sebuah kebenaran. hingga kemudian yang terjadi, setiap
kali ingin melakukan hubungan seksual dengan pasangan, keyakinan tersebut
membuat rasa takut, tegang terutama pada organ seksualnya.
Akhirnya,... dalam kondisi hipnosis yang dalam dengan teknik tertentu, setelah dilakukan negosiasi dan
restrukturisasi pada belief dengan memberikan informasi yang benar dan baik
tentang seksual, kondisinya menjadi lebih berdaya. tentu
saja saya tidak bisa melihat dan mendengar efeknya secara lansung saat itu,
karena harus dilakukan pembuktian lebih dulu...
Seminggu kemudian. sebuah SMS dari klien yang bersangkutan sangat singkat;
"Assalamualaikum, Pak. Alhamdulillah...terima kasih".
Salam Bahagia.
Khairul Anwar, S.Psi, C.Ht
0 Komentar